Profil Desa Tunjungtejo
Ketahui informasi secara rinci Desa Tunjungtejo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil lengkap Desa Tunjungtejo, Kecamatan Pituruh, Purworejo. Mengupas tuntas potensi agraris, demografi, pemerintahan, serta kehidupan sosial budaya masyarakat. Informasi akurat mengenai ekonomi dan pembangunan desa di jantung Kabupaten Purworejo.
-
Lumbung Pangan Strategis
Wilayah ini merupakan salah satu penopang utama produksi pertanian, khususnya padi, di Kecamatan Pituruh berkat sistem irigasi yang terkelola baik
-
Kearifan Lokal yang Terjaga
Masyarakatnya masih memegang teguh nilai-nilai kebersamaan dan tradisi gotong royong yang menjadi fondasi utama dalam kehidupan sosial sehari-hari.
-
Komunitas Berdaya dengan Potensi Pengembangan
Desa Tunjungtejo memiliki potensi besar untuk pengembangan ekonomi kreatif berbasis hasil pertanian dan peternakan lokal.
Desa Tunjungtejo, sebuah wilayah yang terletak di Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menampilkan wajah pedesaan yang kental dengan nuansa agraris dan kehidupan komunal yang kuat. Jauh dari hiruk pikuk perkotaan, desa ini menyimpan potensi ekonomi yang bertumpu pada kesuburan tanahnya serta kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek yang membentuk Tunjungtejo, dari kondisi geografis, demografi, hingga dinamika sosial ekonomi yang menjadi denyut nadi kehidupan warganya.
Profil Geografis dan Demografi
Secara geografis, Desa Tunjungtejo berada pada posisi strategis di wilayah Kecamatan Pituruh. Berdasarkan data peta wilayah dan administrasi, desa ini memiliki luas wilayah sekitar 175,3 hektare (1,75 km²). Lokasinya yang berada di dataran rendah menjadikannya kawasan yang sangat subur dan ideal untuk kegiatan pertanian, khususnya tanaman pangan seperti padi.Batas-batas wilayah Desa Tunjungtejo secara administratif ialah sebagai berikut:
Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Kalikotes
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Gumawangrejo
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Karanganyar
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Pituruh
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purworejo dalam publikasi "Kecamatan Pituruh dalam Angka", jumlah penduduk Desa Tunjungtejo tercatat sebanyak 2.155 jiwa. Dengan luas wilayah yang ada, kepadatan penduduk desa ini mencapai sekitar 1.229 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup signifikan untuk sebuah wilayah pedesaan, mencerminkan komunitas yang hidup dan dinamis. Komposisi penduduknya didominasi oleh kelompok usia produktif yang sebagian besar menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Struktur demografi ini menjadi modal sosial sekaligus tantangan bagi pemerintah desa dalam merancang program pemberdayaan masyarakat yang tepat sasaran.
Sejarah dan Tata Pemerintahan
Sejarah Desa Tunjungtejo tidak terlepas dari narasi panjang pembentukan komunitas agraris di wilayah Purworejo. Meskipun catatan tertulis yang rinci sulit ditemukan, sejarah lisan yang diwariskan antar generasi menyebutkan bahwa nama "Tunjungtejo" memiliki makna filosofis yang mendalam. Kata "Tunjung" merujuk pada bunga teratai yang melambangkan kesucian dan keindahan, sementara "Tejo" berarti cahaya atau sinar. Gabungan nama ini dapat diartikan sebagai harapan agar desa ini senantiasa memancarkan kebaikan dan kesejahteraan bagi warganya.Struktur pemerintahan Desa Tunjungtejo berjalan sesuai dengan amanat Undang-Undang Desa. Pemerintahan desa dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dipilih secara demokratis oleh masyarakat dan dibantu oleh perangkat desa, yang meliputi sekretaris desa, kepala urusan (kaur) dan kepala seksi (kasi). Selain itu, terdapat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang berfungsi sebagai lembaga legislatif di tingkat desa, bertugas menyusun dan menyetujui peraturan desa bersama kepala desa serta menampung aspirasi masyarakat.Pemerintah Desa Tunjungtejo secara aktif mengelola alokasi Dana Desa dan sumber pendapatan lainnya untuk membiayai program pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat. Prioritas pembangunan biasanya difokuskan pada perbaikan jalan desa, optimalisasi saluran irigasi, serta peningkatan kualitas layanan publik dasar seperti pendidikan anak usia dini (PAUD) dan pos pelayanan terpadu (Posyandu). Kepala Desa Tunjungtejo, dalam sebuah kesempatan, menekankan pentingnya transparansi. "Pengelolaan anggaran desa harus dilakukan secara transparan dan akuntabel. Setiap program yang dijalankan merupakan hasil musyawarah bersama masyarakat, karena tujuan utamanya ialah untuk meningkatkan kesejahteraan warga," ujarnya kepada media lokal beberapa waktu lalu.
Perekonomian Berbasis Pertanian dan UMKM
Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama perekonomian Desa Tunjungtejo. Hamparan sawah yang luas dan subur menjadi pemandangan dominan di seluruh penjuru desa. Komoditas utama yang dihasilkan yakni padi, dengan frekuensi panen dua hingga tiga kali dalam setahun berkat dukungan sistem irigasi teknis yang cukup baik. Selain padi, para petani juga menanam tanaman palawija seperti jagung, kedelai, dan kacang-kacangan sebagai bagian dari pola rotasi tanam untuk menjaga kesuburan tanah dan memitigasi risiko gagal panen.Sistem irigasi yang mengalir dari saluran induk di sekitarnya menjadi faktor kunci keberhasilan pertanian di desa ini. Kelompok-kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) memegang peranan penting dalam pengelolaan air, distribusi pupuk bersubsidi, serta adopsi teknologi pertanian modern. Pemerintah desa bekerja sama dengan dinas terkait secara berkala memberikan penyuluhan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian.Di luar pertanian tanaman pangan, sektor peternakan juga turut menyumbang bagi pendapatan warga. Banyak rumah tangga yang memelihara ternak seperti kambing, sapi, dan unggas sebagai tabungan hidup atau sumber pendapatan tambahan. Kotoran ternak diolah menjadi pupuk organik yang dimanfaatkan kembali untuk menyuburkan lahan pertanian, menciptakan siklus ekonomi yang terintegrasi dan berkelanjutan.Seiring berjalannya waktu, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mulai tumbuh dan berkembang di Desa Tunjungtejo. Sebagian besar UMKM ini bergerak di bidang pengolahan hasil pertanian, seperti produksi makanan ringan tradisional, penggilingan padi, serta aneka kuliner rumahan. Keberadaan UMKM ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi produk pertanian lokal. Tantangan utama yang dihadapi para pelaku UMKM yakni akses permodalan dan pemasaran yang lebih luas.
Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat
Masyarakat Desa Tunjungtejo dikenal memiliki ikatan sosial yang erat dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan. Budaya gotong royong masih menjadi praktik yang lazim ditemui dalam berbagai kegiatan, mulai dari membersihkan lingkungan, memperbaiki fasilitas umum, hingga membantu sesama warga yang sedang mengadakan hajatan atau tertimpa musibah. Tradisi ini menjadi perekat sosial yang menjaga harmoni di tengah masyarakat.Kehidupan religius juga sangat kental terasa, dengan mayoritas penduduk memeluk agama Islam. Keberadaan masjid dan musala tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan keagamaan, seperti pengajian rutin, peringatan hari besar Islam, serta pendidikan Al-Qur`an bagi anak-anak.Di bidang pendidikan, Desa Tunjungtejo memiliki fasilitas pendidikan dasar yang memadai, seperti Sekolah Dasar (SD) Negeri yang menjadi tempat bagi anak-anak desa untuk menimba ilmu. Untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, para siswa biasanya akan bersekolah di pusat kecamatan atau kota kabupaten. Keberadaan lembaga pendidikan ini sangat vital dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa depan.Kesenian dan tradisi lokal, meskipun tidak menonjol seperti desa wisata, tetap hidup dalam skala komunitas. Tradisi seperti kenduri atau selamatan masih sering diadakan sebagai wujud syukur atas hasil panen atau untuk memperingati momen-momen penting lainnya. Kegiatan seperti ini menjadi ajang silaturahmi yang memperkuat hubungan antarwarga.
Potensi dan Tantangan Pembangunan
Desa Tunjungtejo memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya di masa depan. Potensi utamanya tetap berada di sektor pertanian. Dengan inovasi teknologi, diversifikasi produk, dan penguatan kelembagaan petani, sektor ini dapat memberikan hasil yang lebih optimal. Pengembangan produk olahan pertanian dengan kemasan modern dan strategi pemasaran digital dapat membuka akses pasar yang lebih luas.Selain itu, potensi pengembangan agrowisata skala kecil juga patut dipertimbangkan. Pemandangan hamparan sawah yang hijau dengan latar belakang kehidupan pedesaan yang asri dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mencari ketenangan. Program-program seperti "sehari menjadi petani" atau wisata edukasi pertanian bisa menjadi salah satu pilihan.Namun Desa Tunjungtejo juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satu tantangan klasik yang dihadapi banyak desa ialah urbanisasi kaum muda. Generasi muda cenderung mencari pekerjaan di kota-kota besar, sehingga regenerasi petani menjadi isu krusial yang perlu segera diatasi. Diperlukan upaya untuk menjadikan sektor pertanian lebih menarik bagi generasi muda melalui modernisasi dan jaminan pendapatan yang lebih baik.Tantangan lainnya yaitu fluktuasi harga komoditas pertanian yang seringkali tidak menguntungkan petani, serta dampak perubahan iklim yang dapat mengganggu pola tanam dan mengancam keberhasilan panen. Oleh karena itu, diperlukan program mitigasi risiko, seperti asuransi pertanian dan diversifikasi sumber pendapatan, agar masyarakat lebih tangguh dalam menghadapi ketidakpastian.Penutup Desa Tunjungtejo merupakan representasi dari wajah pedesaan Indonesia yang kaya akan potensi agraris dan kearifan sosial. Dengan fondasi pertanian yang kokoh, pemerintahan yang berjalan dinamis, serta semangat gotong royong masyarakat yang kuat, desa ini memiliki modal yang cukup untuk terus bergerak maju. Melalui kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak-pihak terkait, Tunjungtejo berpeluang besar untuk tidak hanya menjadi lumbung pangan yang andal, tetapi juga sebuah komunitas yang sejahtera, berdaya, dan mampu beradaptasi dengan tantangan zaman.
